7 Aksesori yang Mengacaukan Energi di Kamar Tidur dan Cara Mengatasinya
MYBIGPROPERTY.COM - Beberapa prinsip tata letak desain interior itu simpel dan mudah dipahami sebenarnya. Seperti soal mengapa karpet besar mengesankan ruang menjadi seolah lebih lebar atau mengapa lukisan dengan dasar warna hitam justru membuat ruang terkesan sempit. Namun rupanya tidak semua kaidah semacam itu umum diketahui. Termasuk di dalam kamar tidur.
Nah, Bahasan kali ini akan membahas desain interior--utamanya kamar tidur--berdasar pada panduan yang dibuat oleh penyembuh spiritual dan reiki, Kelsey Patel.
Menurut Kelsey, orang sering kali salah menata ruang kamar tidur mereka, dan merasa selalu lelah meski sudah istirahat cukup.
Padahal, adalah sangat penting bagi kita, penghuni rumah, untuk memperhatikan energi positif di dalam kamar tidur, yang ternyata sangat dipengaruhi oleh perabotan di dalamnya.
Ternyata, setiap barang pada dasarnya memiliki energi hidup yang mengalir melaluinya dan akan memberi kita energi yang berpengaruh secara nyata, terlebih pada kualitas emosional dan spiritual. Hal ini juga yang menjadi penyebab mengapa seseorang kesulitan istirahat dalam kamar tidur yang didominasi oleh asesoris berwarna cerah.
Kelsey mengatakan, paling tidak ada 7 perabot yang membuat nuansa kamar tidur justru menjadi sangat meresahkan, dan inilah cara mengatasinya menurut Kelsey.
1. Pilihlah bed cover linen berwarna netral
Menggunakan bed cover berwarna lembut akan mengubah kamar tidur menjadi terkesan luas dan menyebarkan energi positif yang menyenangkan.Hindari warna cerah dan corak yang ramai.
Karena kita di negara tropis, jadi juga lebih baik jangan memilih warna terlalu gelap, seperti hitam, cokelat tua atau maroon. Sebab survei membuktikan bahwa warna-warna gelap adalah warna favorit nyamuk.
Jadi, pilihan warna netral akan lebih baik.
2. Rak-rak terbuka
Rak terbuka mengesankan kamar tidur menjadi berantakan, dan secara tidak disadari menyebabkan energi negatif yang membuat pikiran menjadi buram dan tidak terorganisasi dengan baik.Hal ini bahkan dibuktikan oleh penelitian oleh ilmuwan UCLA Amerika Serikat, yang menyebutkan bahwa seorang yang tinggal di lingkungan berantakan memiliki kadar hormon kortisol penyebab stres yang tinggi.
Untuk mengatasinya, perhatikan cara mengatur dan menata barang di kamar tidur. Kalau perlu, segala pernak pernik mungil atau barang yang tidak diperlukan jangan dimasukkan ke dalam kamar.
3. Harum-haruman menyengat
Banyak orang berpikir memberi pengharum di kamar tidur akan bisa membuat pikiran lebih rileks.Namun, ternyata aroma yang menyengat justru mengambil alih peran oksigen terutama dalam proses siklus tubuh ketika tidur.
Sebagai penggantinya, gunakan aromaterapi dengan aroma yang lembut dan menenangkan, seperti jasmine, lavender, peppermint, sandalwood atau sesuai kesukaan Anda.
4. Pencahayaan yang terlampau terang
Pencahayaan sangat memengaruhi mood. Saat malam datang, sebaiknya gunakan penerangan dengan pencahayaan yang lembut, agar mata lebih rileks dan bersiap untuk istirahat.Dan yang paling penting, sebelum tidur, berhentilah mengutak-atik gadget paling tidak satu jam sebelumnya. Pengaruh buruk sinar biru sangat mengganggu kualitas tidur Anda.
5. Furnitur berbentuk kotak
Perhatikan pilihan furnitur di kamar tidur.Sesuatu dengan sudut runcing akan menyebabkan perasaan tidak nyaman. Pilihlah furnitur berwarna lembut, dengan lekuk alami seperti karya Marie Kondo.
6. Lampu malam yang mencolok
Singkirkanlah lampu yang dihiasi kristal-kristal dari kamar Anda. Pilihlah lampu yang simpel dan redup.Lampu kristal pada dasarnya malah menyebabkan peningkatan stres, kecemasan dan kemarahan.
7. Foto
Kebanyakan orang salah memilih jenis foto favorit yang terkadang tidak dipikirkan maksud dan tujuannya.Hal ini adalah pilihan keliru untuk mendekorasi kamar. Kamar semestinya menimbulkan perasaan nyaman, tenang dan akrab.
Jadi, foto yang pas dipajang di kamar hanyalah foto diri dan pasangan, bukan yang lain.
Sudah punya ide untuk menata ulang kamar tidur di rumah sekarang? Jangan lupa tip-tip dari Kelsey Patel di atas ya.
Leave a Comment